Rembang, 27 Juli 2025 – PumaHitam — Ketika hukum tak lagi berpihak pada kebenaran, dan suara rakyat dibungkam oleh mereka yang berseragam dan bersurban, Bang Mahendra berdiri memecah kesunyian. Ia tak datang membawa basa-basi. Ia membawa ledakan fakta yang selama ini dikubur.
“Jangan biarkan Rembang jadi proyek percobaan kehancuran moral,” ujar Mahendra, dengan mata menyala dan suara bergetar menahan amarah.
FAKTA DI LAPANGAN: ORMAS DISEWAKAN, LSM DIPAKSA BISU, PENEGAK HUKUM BERKUTU
Bang Mahendra mengungkap pola busuk yang menurutnya sudah menjadi “lingkaran setan” di Rembang:
- Oknum ormas yang awalnya lahir dari idealisme kini berubah jadi centeng proyek gelap,
- LSM diam karena dikunci dengan ‘amplop aspirasi’, lebih sibuk menghadiri undangan jamuan ketimbang membela kepentingan masyarakat,
- Oknum polisi dan jaksa justru jadi “jembatan emas” agar kasus tak sampai meja hijau,
- Advokat “muka dua” ikut menari di dua kaki: satu di ruang sidang, satu lagi di belakang panggung korupsi.
“Banyak yang tampil di mimbar bicara kebenaran, tapi di belakang mereka berdansa dengan setan kekuasaan,” tegas Mahendra.
WARTAWAN DIANCAM, SUARA KEBENARAN DIBEKAP!
Tak hanya itu, Mahendra menerima laporan bahwa jurnalis investigasi lokal telah diintimidasi saat mencoba menggali data korupsi. Kamera mereka dirampas, rumah dibuntuti, bahkan keluarga ikut diteror.
“Ini sudah gila. Pers adalah mata rakyat. Kalau pers dibungkam, itu tandanya ada sesuatu yang sangat busuk sedang ditutup-tutupi,” ucapnya.
Mahendra menyebut bahwa tindakan seperti ini tak beda dengan era represif. Di mana yang bersuara diseret, dan yang diam diberi posisi.
KUHP BARU: “PENAWAR” BAGI PARA KORUPTOR?
Menurut Mahendra, revisi dalam KUHP dan UU Tipikor justru berpotensi memberi jalan lapang bagi koruptor untuk lolos. Hukuman yang dulu berat, kini bisa dinegosiasikan dengan mekanisme baru yang longgar.
“Apa kabar hukum yang katanya tajam ke atas dan bawah? Nyatanya sekarang, tumpul ke atas, dan tajam hanya kalau korbannya rakyat kecil,” sindirnya tajam.
PANGGILAN UNTUK RAKYAT: JANGAN CUMA NONTON!
“Jangan biarkan yang bersalah tertawa di atas penderitaan rakyat! Ini saatnya bersuara! Rembang tidak boleh diseret jadi neraka diam-diam oleh oknum yang menyaru sebagai penolong,” seru Mahendra dengan tangan mengepal.
Ia menutup pernyataan dengan ajakan untuk membentuk Koalisi Rakyat Rembang Melawan, mengundang mahasiswa, jurnalis, tokoh adat, petani, pedagang kecil, dan siapa pun yang tak rela melihat tanah kelahirannya dijarah oleh “penegak hukum gadungan.”
Redaksi Investigasi Puma Hitam – “Menyalakan Api Kebenaran”
Penanggung Jawab Khusus: Tim Anti-Kemunafikan Hukum
Tagar: #RembangBongkar #MahendraLawanOknum #PersBersuara #JanganTakut #BersihkanRembang #KoalisiRakyatMelawan