Kota Sorong Siaga Tsunami, BMKG: Belum Ada Perubahan Signifikan, Warga Diimbau Jauhi Pantai

Kota Sorong Siaga Tsunami, BMKG: Belum Ada Perubahan Signifikan, Warga Diimbau Jauhi Pantai

Kota Sorong, Papua Barat Daya – Menyusul gempa besar berkekuatan Magnitudo 8,7 di pesisir timur Kamchatka, Rusia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Sorong bersama BPBD Provinsi Papua Barat Daya bergerak cepat menggelar pemantauan terhadap potensi gelombang tsunami di wilayah pesisir Papua Barat Daya, Rabu (30/7/25).

Kegiatan pemantauan dilakukan secara terbuka di Tembok Berlin, Pantai Reklamasi Sorong, dan melibatkan banyak unsur penting dari TNI-Polri, BPBD Kota Sorong, Satpol PP, Basarnas, hingga masyarakat sekitar.

Dalam konferensi pers yang digelar di lokasi pemantauan, Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Sorong, Dedy Irjayanto, S.Si., M.Sc, mengonfirmasi bahwa hingga pukul 17.33 WIT tidak ditemukan anomali signifikan pada permukaan air laut.

“Kami mencatat 9.000 kali pasang surut dengan pengamatan aktif sejak sore hari. Beberapa titik seperti Jayapura dan Sarmi menunjukkan perubahan kecil (0,15), tetapi Kota Sorong masih tergolong stabil,” ujar Dedy.

Tim juga menerima laporan air laut sempat surut di daerah Rufei Pantai, yang kini masih dalam proses verifikasi data. BMKG bersama tim gabungan menggunakan drone untuk pemantauan garis pantai secara visual dan teknis.

Langkah antisipatif juga dilakukan oleh BPBD Kota Sorong yang dipimpin oleh Herlin D. Sasabone, serta Kadis Damkar dan Penanggulangan Bencana Provinsi PBD, Vincente Campana Baay, dengan memberikan sosialisasi langsung ke masyarakat.

“Kami imbau warga menjauhi pantai sejauh 1–2 km dan tetap di lokasi aman selama minimal dua jam. Belum ada tanda-tanda gelombang berbahaya, tapi tindakan preventif tetap diutamakan,” ujar Vincente.

Sementara itu, Kombes Pol Muji Hindi Harto, selaku Karoops PBD, menegaskan bahwa personel kepolisian telah bersiaga di titik-titik strategis untuk membantu warga dan mengamankan lokasi dari potensi gangguan maupun penyebaran berita bohong.

“Kami siagakan seluruh jajaran. Jangan percaya isu liar. Ikuti hanya informasi dari BMKG, BPBD, dan lembaga resmi lainnya,” tegasnya.

Langkah pengamanan juga dilakukan oleh unsur TNI yang dipimpin Mayor Inf Arujin dan Lettu Inf Yusril Sunir dari Kodim 1802/Sorong.

BPBD menyatakan bahwa sebagian masyarakat telah mengungsi secara mandiri ke tempat lebih tinggi, seperti ke rumah kerabat dan sekolah-sekolah yang diliburkan sementara. Situasi dilaporkan masih terkendali dan terus dipantau hingga malam hari.

“Kami ingin semua pihak tetap tenang. Tidak perlu panik. Pantauan terus dilakukan hingga BMKG mengeluarkan pernyataan akhir bahwa situasi aman,” tutup Dedy Irjayanto.

(Timo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *