Kota Sorong, PBD (13 September 2025) — Suasana penuh semangat dan persaudaraan menyelimuti Gedung Drs. Ec. L. Lambert Jitmau, MM, di Kota Sorong, Papua Barat Daya, sabtu (13/9), saat pelantikan dan pengukuhan Pengurus Ikatan Pemuda Tidore Kepulauan (IPTK) Provinsi Papua Barat Daya periode 2025–2030 resmi dilaksanakan. Dengan Mengusung tema “Dengan Semangat Marimoi Ngone Futuru, Kita Merajut Kembali Kekeluargaan dan Persaudaraan di Tanah Papua,” momen ini menjadi penanda penting kebangkitan pemuda Tidore dalam memperkuat peran strategisnya di tanah rantau.
Acara sakral tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting daerah maupun perwakilan Kesultanan Tidore serta unsur Forkopimda. Tampak hadir Wakil Wali Kota Sorong H. Anshar Karim, A.Md, Sekda Provinsi Papua Barat Daya Drs. Yakob Kareth, M.Si, serta Wakil Wali Kota Tidore Muh. Ahmad Leman yang datang mewakili Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
Jajaran tamu kehormatan lainnya antara lain:
– H. Husain Akting Sjah, SE.MM – Perwakilan Kesultanan Tidore.
– Kepala Kesbangpol PBD.
– Kapten Inf Reaji Hartono – Mewakili Danrem 181/PVT
– Kapten Mar Laode Abdul H. – Mewakili Dan Pasmar 3.
– AKP Yosias ST – Kabag Renminditlantas Polda PBD.
– Pdt. Alfon Kambu, S.Th – Ketua MRP PBD
– H. Abdul Samad Hasan – Imam Besar Kesultanan Tidore,
– Serta para orang tua, tokoh masyarakat, dan pemuda Tidore dari berbagai wilayah Papua Barat Daya.
Ketua Ikatan pemuda Tidore Kepulauan (IPTK) terpilih, Anwar Umar, SH, dalam sambutannya menegaskan bahwa pelantikan ini bukan hanya seremonial, melainkan tonggak sejarah baru bagi pemuda Tidore.
“Ini adalah amanah besar. Kami ingin menjadikan Ikatan pemuda Tidore Kepulauan (IPTK) sebagai ruang belajar, berkreasi, dan mengabdi. Fokus kami adalah mempererat persaudaraan, meningkatkan kapasitas pemuda, serta menjaga budaya Tidore di tengah arus modernisasi,” ungkapnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemuda dan pemerintah untuk mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Papua Barat Daya.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Sorong, H. Anshar Karim, A.Md, menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Kota Sorong terhadap gerakan pemuda Tidore.
“Pemuda adalah agen perubahan, Untuk itu Ikatan pemuda Tidore Kepulauan (IPTK) harus menjadi pemersatu dan pelopor kebaikan di masyarakat. Pemerintah siap mendukung program-program konstruktif dari organisasi ini,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tidore, Muh. Ahmad Leman, menyampaikan apresiasi atas kiprah pemuda Tidore di tanah Papua.
“IPTK harus menjadi pelopor, penjaga nilai budaya, dan pembawa semangat perubahan. Pemerintah Kota Tidore akan terus mendukung eksistensi pemuda kita di mana pun berada,” katanya.
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos, menyampaikan orasi inspiratif yang memotivasi seluruh pemuda yang hadir untuk terus bersatu dan maju bersama.
“Ikatan pemuda Tidore Kepulauan (IPTK) bukan hanya organisasi, tapi rumah besar yang akan membentuk pemuda sebagai pemimpin masa depan. Pemerintah provinsi siap bersinergi dengan Ikatan pemuda Tidore Kepulauan (IPTK) demi menjaga dan memajukan Papua Barat Daya yang lebih maju, damai, dan sejahtera,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga kerukunan di tengah keberagaman masyarakat Papua.
Dengan semangat “Marimoi Ngone Futuru” yang berarti bersatu untuk masa depan, acara ini menjadi panggilan moral bagi seluruh pemuda Tidore untuk terus menjaga nilai-nilai luhur persaudaraan dan gotong royong.
Pelantikan ini juga menjadi momentum mempererat hubungan antara masyarakat Tidore di perantauan dengan tanah asal mereka, sekaligus mempertegas peran Ikatan pemuda Tidore Kepulauan (IPTK) sebagai jembatan antara budaya, pemerintah, dan pembangunan daerah.
Kegiatan ini diakhiri dengan pengukuhan simbolis, doa bersama, serta foto bersama seluruh jajaran pengurus baru. Dengan struktur kepengurusan yang solid, dukungan pemerintah, serta semangat pemuda yang membara, Ikatan pemuda Tidore Kepulauan (IPTK) yang berada di Papua Barat Daya periode 2025–2030 diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pemuda yang berintegritas, produktif, dan berbudaya di tanah Papua.
(TK)