TUBAN – Dunia pendidikan di Kota Tuban kembali tercoreng. Baru-baru ini, seorang siswa berinisial AV diduga mengalami perlakuan tidak adil dari kepala sekolahnya di SMPN 2 Widang. AV, yang tidak naik kelas lantaran sering bolos, membuat situasi semakin memanas saat kepsek Marjani diduga mengungkapkan komentar yang kurang pantas saat upacara di halaman sekolah, yang memengaruhi psikologis anak tersebut.
Keluarga besar Eko, orang tua AV, merasa sangat kecewa. Eko mengetahui putranya yang berprestasi di turnamen sepak bola usia dini tidak naik kelas hanya karena alasan absensi. Kekecewaan Eko semakin mendalam saat melihat AV yang tampak lesu dan terpukul setelah diumumkan oleh kepsek di depan umum dengan komentar yang dinilai di luar koridor pendidikan.
Eko mengungkapkan kepada wartawan Bumi Wali, “Kepsek mengungkapkan hal-hal yang tidak pantas di lapangan sekolah saat upacara. Keluargaku terus menelepon, dan aku sangat kesal.”
Di sisi lain, AV merasa bingung dan terpukul dengan keputusan sekolah yang dianggap tidak adil. Meskipun nilai akademiknya baik dan aktif dalam kegiatan olahraga, AV merasa keputusan untuk tidak naik kelas hanya karena absensi tidak mencerminkan usaha dan prestasinya.
“Saya minta tolong, kesalahan saya apa? Nilai saya bagus semua. Kenapa saya tidak naik kelas, padahal sikap saya di sekolah juga baik dan saya selalu ikut dalam lomba kejuaraan,” ujar AV dengan mata berkaca-kaca.
Hingga saat ini, pihak sekolah masih bungkam mengenai masalah ini. Upaya wartawan untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak sekolah menunjukkan bahwa mereka menghindar dari pertanyaan. Kasus ini menjadi sorotan publik dan mengundang berbagai pertanyaan tentang keadilan dalam keputusan sekolah.
Masyarakat berharap agar pihak terkait segera menyelesaikan masalah ini dengan adil dan transparan. Jika terbukti ada pelanggaran, warga berharap agar kepala sekolah tersebut diberhentikan. Prestasi dan masa depan siswa tidak seharusnya dikorbankan karena alasan yang tidak jelas.
Hingga berita ini terbit, pihak sekolah belum dapat dihubungi untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
Pewarta: Tim/Red/**