HANTAKAN, HULU SUNGAI TENGAH – Semangat gotong royong kembali menguat di Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), berkat keterlibatan aktif Babinsa Koramil 1002-07/Batu Benawa, Serda Dasria Hadi, dalam pembangunan jembatan darurat yang menghubungkan RT.002 dan RT.003, Kamis (01/05/2025).
Jembatan tersebut sebelumnya terputus akibat banjir bandang yang melanda kawasan itu beberapa waktu lalu. Putusnya akses ini memengaruhi aktivitas warga, terutama dalam hal transportasi dan distribusi kebutuhan sehari-hari.
Serda Dasria Hadi dengan cepat bergerak untuk membantu warga setempat dalam membangun jembatan darurat guna mengembalikan aksesibilitas antar wilayah desa. Ia mengajak warga untuk bergotong royong, mewujudkan semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan pasca-bencana.
Kepala Desa Alat, Faqih Zarzani, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Babinsa yang telah berperan aktif dalam memotivasi warga untuk bekerja sama membangun jembatan tersebut.
“Terima kasih kepada Pak Babinsa yang telah menggerakkan kami dalam pembangunan jembatan darurat ini. Alhamdulillah, berkat kerja keras dan semangat gotong royong, jembatan sudah selesai dan dapat digunakan kembali oleh masyarakat,” ujar Kepala Desa Faqih Zarzani.
Pembangunan jembatan darurat ini tidak hanya menyelesaikan masalah infrastruktur, namun juga memperkuat ikatan kebersamaan antara TNI dan rakyat. Serda Dasria Hadi menegaskan bahwa langkah tersebut adalah bagian dari komitmen TNI untuk selalu hadir membantu masyarakat yang terdampak bencana.
“Kehadiran saya di sini adalah bukti nyata bahwa TNI selalu ada di tengah masyarakat, berusaha menjadi solusi atas setiap kesulitan yang mereka hadapi,” kata Serda Dasria.
Aksi kolaboratif ini menjadi contoh nyata dari kemanunggalan TNI dan rakyat yang terus terpelihara. Pembangunan jembatan darurat tidak hanya menyatukan dua wilayah, tetapi juga memperlihatkan semangat gotong royong yang menjadi kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Dengan jembatan yang telah selesai dibangun, aktivitas warga desa kembali berjalan normal. Anak-anak bisa bersekolah tanpa hambatan, para petani dapat mengangkut hasil pertanian, dan perekonomian desa kembali berputar.
Semangat gotong royong dan kepedulian sosial seperti ini diharapkan dapat terus tumbuh di seluruh daerah, terutama di wilayah yang rawan bencana, untuk membangun desa yang tangguh dan mandiri di masa depan. (pen1002hst)