Polri  

Polisi dan Warga: Dua Hati yang Kini Lebih Dekat

Polisi dan Warga: Dua Hati yang Kini Lebih Dekat

Tuban — Di balik deru kendaraan dan kesibukan masyarakat Tuban yang tiada henti, hadir sosok-sosok berseragam coklat yang tak hanya menegakkan aturan, tetapi juga menebarkan kasih dan kepedulian. Mereka adalah anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban, yang kini hadir lebih dekat lewat program humanis bertajuk “POLANTAS MENYAPA”.

Dengan langkah ringan dan senyum ramah, para polisi turun langsung ke tengah masyarakat — bukan untuk menilang, melainkan untuk menyentuh hati dan menanamkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berlalu lintas dan tertib administrasi kendaraan.

Program ini bukan sekadar sosialisasi. Ia adalah bentuk cinta nyata polisi kepada masyarakat, agar setiap warga tahu dan paham bahwa keselamatan di jalan bukan hanya urusan hukum, tapi juga urusan kemanusiaan.

Kami tidak ingin masyarakat takut pada polisi. Kami ingin mereka percaya bahwa kami hadir untuk membantu, mendengar, dan mengedukasi. Pembuatan SIM, pembayaran pajak, atau pengurusan STNK itu mudah kalau dilakukan dengan benar,” tutur AKP Moh. Imam Reza, Kasat Lantas Polres Tuban, dengan nada tulus penuh kepedulian.

Dalam kegiatan ini, petugas Satlantas tak segan mendatangi rumah warga, menjelaskan tata cara membuat SIM tanpa calo, pentingnya membayar pajak kendaraan tepat waktu, hingga cara menjaga BPKB agar tidak hilang. Mereka berbicara dengan nada lembut, sabar mendengar keluhan, dan tak jarang menenangkan hati warga yang selama ini takut berurusan dengan aparat.

Kami ingin warga sadar bahwa kami bukan musuh, kami sahabat. Polisi bukan datang untuk menakut-nakuti, tapi untuk melindungi dan menuntun,” lanjut AKP Imam Reza.

Suasana haru kerap menyelimuti setiap pertemuan. Warga menyambut hangat kehadiran petugas. Ada yang menitip ucapan terima kasih, ada pula yang tak kuasa menahan air mata karena merasa diperhatikan.
“Biasanya polisi datang kalau ada pelanggaran, tapi kali ini mereka datang untuk membantu. Rasanya adem, seperti punya saudara baru,” ucap salah satu warga dengan senyum penuh rasa syukur.

Melalui POLANTAS MENYAPA, Satlantas Polres Tuban membuktikan bahwa keamanan dan ketertiban bukan sekadar tugas formal, melainkan panggilan hati. Di balik setiap penjelasan tentang SIM, pajak, dan BPKB, tersimpan niat suci untuk menanamkan nilai tanggung jawab, disiplin, dan kasih antar sesama pengguna jalan.

Kini, wajah polisi di mata masyarakat mulai berubah. Mereka bukan lagi sosok yang hanya berdiri di jalan dengan peluit dan buku tilang, melainkan sahabat yang mengulurkan tangan di kala masyarakat butuh panduan.

Setiap senyum yang mereka berikan, setiap kata lembut yang mereka ucapkan, adalah bentuk nyata dari komitmen: menjaga keselamatan, bukan sekadar menegakkan aturan.

Program ini menjadi bukti bahwa di balik tegasnya seragam coklat itu, ada hati yang lembut dan niat yang tulus untuk melihat masyarakat Tuban aman, tertib, dan sejahtera di jalanan.

“POLANTAS MENYAPA” bukan hanya tentang lalu lintas — ia tentang cinta, pengabdian, dan harapan.
Bahwa di setiap jalan yang kita lalui, selalu ada polisi yang menjaga, bukan karena kewajiban, tapi karena peduli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *