Final Bhayangkara Cup Sukapura Dihentikan, Tim AASG Protes Keras atas Pelanggaran Pemain Bon

**Sukapura, Probolinggo** — Final turnamen bola voli Bhayangkara Cup yang berlangsung di Sukapura pada Selasa malam (17/9/2024) harus dihentikan secara mendadak akibat kontroversi yang melibatkan pelanggaran aturan pemain bon. Pertandingan antara tim AASG dari Gemito, Kecamatan Sumber, melawan tim Bukit Sayur dari Desa Gedong, Kecamatan Sukapura, yang baru memasuki set pertama dengan skor 16-20, dihentikan ketika tim Bukit Sayur diduga melanggar aturan dengan menurunkan lebih dari tiga pemain bon.

 

Sesuai aturan turnamen, setiap tim hanya diperbolehkan menggunakan maksimal tiga pemain bon atau pemain dari luar daerah. Namun, tim Bukit Sayur dituding menurunkan empat pemain bon sekaligus, yang memicu protes dari tim AASG dan membuat ribuan penonton yang hadir merasa kecewa.

 

### **Protes Keras dari Tim AASG**

 

Agung P, koordinator tim AASG, menyatakan kekecewaannya terhadap panitia penyelenggara yang dinilai tidak konsisten dalam menegakkan aturan. “Kami sangat kecewa dengan keputusan panitia. Kekalahan atau kemenangan adalah hal biasa dalam olahraga, tetapi aturan harus ditegakkan. Tindakan ini jelas merugikan kami secara moral dan material. Kami sudah mencoba berkoordinasi dengan panitia, namun tidak ada tanggapan tegas dari mereka,” tegas Agung saat ditemui pada Rabu (18/9/2024).

 

Kekecewaan juga dirasakan oleh para penonton yang membayar tiket untuk menyaksikan pertandingan final ini. Salah satu penonton yang enggan disebutkan namanya mengatakan, “Saya sudah bayar tiket Rp25.000 untuk menonton final, tapi yang terjadi malah seperti ini. Tim Bukit Sayur jelas melanggar aturan dengan menurunkan empat pemain bon, sementara panitia diam saja. Kami merasa sangat dirugikan.”

 

### **Rencana Laporan ke Pihak Berwenang**

 

Tim AASG tidak hanya berhenti pada protes di lapangan, mereka juga berencana membawa masalah ini ke ranah hukum. Agung menyatakan bahwa pihaknya akan melaporkan pelanggaran ini ke aparat penegak hukum (APH) agar ada tindakan tegas terhadap panitia penyelenggara. “Kami akan melaporkan kasus ini agar ada keadilan dan pihak yang bertanggung jawab bisa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tambahnya.

 

Media mencoba menghubungi Purnomo, salah satu panitia penyelenggara turnamen, untuk memberikan klarifikasi terkait insiden ini. Purnomo mengakui bahwa belum ada keputusan final mengenai masalah ini, namun dia berjanji akan mempertemukan kedua belah pihak untuk mencari solusi. “Kami masih dalam proses, besok kami akan mempertemukan kedua tim untuk mencari jalan keluar,” ungkap Purnomo melalui pesan WhatsApp.

 

### **Ketidakpastian Tindakan Panitia**

 

Kontroversi ini menyisakan pertanyaan besar di kalangan publik, khususnya para pendukung kedua tim dan penonton yang merasa kecewa. Belum ada kepastian apakah pertandingan akan dilanjutkan atau masalah ini akan dibawa ke pengadilan. Selain itu, sikap panitia yang dianggap lambat dalam menangani masalah ini menambah ketidakpuasan di kalangan masyarakat.

 

Pihak media akan terus memantau perkembangan situasi ini untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada publik. Turnamen Bhayangkara Cup yang semula diharapkan menjadi ajang olahraga yang sportif, kini justru menimbulkan kontroversi besar yang berpotensi merusak citra turnamen.

 

**(Tim/Red)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *