Tuban, 18 Agustus 2024 – Masyarakat Desa Sumurjalak, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, merasa prihatin dengan dugaan ketidaktepatan sasaran bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah desa. Sejumlah warga yang berada dalam kondisi ekonomi kritis mengeluhkan bahwa mereka tidak pernah menerima bantuan, baik dari Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD), Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Kasus ini semakin memprihatinkan ketika muncul dugaan bahwa bantuan yang seharusnya diprioritaskan untuk warga tidak mampu justru lebih banyak diberikan kepada orang-orang yang memiliki kedekatan dengan staf desa. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dan kegelisahan di kalangan warga yang merasa berhak, namun tidak pernah mendapatkan bantuan tersebut.
“Selama ini kami tidak pernah mendapatkan bantuan apa pun, padahal kondisi kami benar-benar sulit. Sementara itu, ada warga yang secara ekonomi lebih baik justru mendapatkan bantuan,” ungkap seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Warga setempat yang enggan di sebutkan namanya, yang juga memilih untuk anonim, mengungkapkan bahwa pendataan penerima bantuan mungkin perlu dievaluasi kembali untuk memastikan bahwa bantuan benar-benar diterima oleh mereka yang paling membutuhkan. Ia berharap agar ke depannya, distribusi bantuan dapat dilakukan dengan lebih transparan dan adil.
Pemerintah desa belum memberikan pernyataan resmi terkait tudingan ini. Namun, para warga berharap agar ada tindakan nyata dari pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini, termasuk penyelidikan lebih lanjut terhadap distribusi bantuan sosial di Desa Sumurjalak.
Kasus ini menambah daftar panjang isu ketidaktepatan sasaran bantuan sosial yang sering kali terjadi di berbagai daerah. Diharapkan, dengan adanya perhatian lebih dari pihak berwenang, keadilan dalam distribusi bantuan dapat tercapai, sehingga mereka yang benar-benar membutuhkan bisa merasakan manfaatnya. (Tim/Red)